Pada zaman dahulu furniture terbuat dari batu besar (zaman pra
sejarah). Mebel berasal dari kata movable yang artinya bisa bergerak,
sedangkan arti dari Furniture berasal dari bahasa perancis “fourniture”
yang artinya perabot rumah atau ruangan walaupun antara mebel dan
furniture mempunyai makna yang berbeda tapi mempunyai arti yang sama
yakni lemari, meja, kursi dll.
Makna dari Mebel bukan hanya kenyamanan dan kerapian tapi memang ada
kursi yang berfungsi untuk duduk semata tapi bisa juga bermakna
kekuasaan (yang direbutkan oleh sebagian orang). Makna mebel zaman
sekarang bisa juga mencerminkan status social dimana Seseorang tidak
nampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel yang mewah.
Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga bisa
mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan
berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara
bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya. lemari murah adalah solusinya
dimana anda dapat memiliki furniture berbagai macam seperti kamar tidur set, lemari pakaian, lemari
display, lemari buku, rak sepatu dan masih banyak yang lainnya. Tersedia
juga mebel costum dimana anda dapat memilih dan menentukan sendiri
model,ukuran, bahan dan warna yang sesuai dengan tempat tinggal anda.
Sejarah Furniture di Indonesia
Dalam cerita yang beredar di masyarakat Jepara , dimana daerah ini
dianggap sebagai daerah tempat hadir dan lahirnya Furniture atau Jepara
di Indonesia . Menurut sejarah dahulu kala , kerajaan majapahit ( jawa
Timur ) di pimpin oleh Raja Brawijaya . Raja mencari seorang Pemahat
atau Pematung karena ia ingin membuat pahatan berbentuk istrinya tanpa
busana . Maka sang Raja Pun akhirnya bertemu dengan Prabangkara atau
yang dikenal juga dengan sebutan Joko Sungging . Raja Brawijaya
menginginkan pahatan tersebut sebagai wujud cinta dan sayangnya kepada
sang istri .
Sang pemahat tentu saja menganggap jika keinginkan sang raja
merupakan hal yang mustahil karena tidak mungkin dia bisa melihat tubuh
sang Ratu . Maka ia mulai memahat dan berimajinasi membayangkan sang
Ratu . Ia pun bisa menyelesaikan perintah sang raja tersebut dalam waktu
relatif singkat . Dia juga memberikan tambahan tahi lalat di tubuh sang
Ratu .
Raja senang dengan karya Prabangkara tersebut. Dia ia lalu melihat
hasil pahatannya . Dan segera setelah ia melihat tahi lalat yaang persis
seperti yang terdapat pada tubuh sang Ratu maka Raja pun mulai murka .
Ia menuduh Prabangkara langsung melihat sang ratu secara telanjang.
Karena letak tahi lalat yang ia buat sama persis dengan tahi lalat yang
dimiliki sang ratu . Raja cemburu dan menghukum Prabangkara dan
membuangnya ke Gunung yang sekarang dikenal dengan nama Mulyoharjo di
Jepara. Kemudian Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada warga yang
ada di Jepara dan warga Jepara akhinya memiliki keterampilan untuk
bertahan hidup dengan menghasilkan ukiran dan terus berlanjutan sampai
sekarang.
Sumber : https://fabeliofurniture.com/sejarah-furniture/
Sumber : https://fabeliofurniture.com/sejarah-furniture/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar