Hell Yeah Pointer 7

Minggu, 05 Mei 2019

Sejarah Mebel

Pada zaman dahulu furniture terbuat dari batu besar (zaman pra sejarah). Mebel berasal dari kata movable yang artinya bisa bergerak, sedangkan arti dari Furniture berasal dari bahasa perancis “fourniture” yang artinya perabot rumah atau ruangan walaupun antara mebel dan furniture mempunyai makna yang berbeda tapi mempunyai arti yang sama yakni lemari, meja, kursi dll.

Sejarah Furnitur



Makna dari Mebel bukan hanya kenyamanan dan kerapian tapi memang ada kursi yang berfungsi untuk duduk semata tapi bisa juga bermakna kekuasaan (yang direbutkan oleh sebagian orang). Makna mebel zaman sekarang bisa juga mencerminkan status social dimana Seseorang tidak nampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel yang mewah. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya. lemari murah adalah solusinya dimana anda dapat memiliki furniture berbagai macam seperti kamar tidur set, lemari pakaian, lemari display, lemari buku, rak sepatu dan masih banyak yang lainnya. Tersedia juga mebel costum dimana anda dapat memilih dan menentukan sendiri model,ukuran, bahan dan warna yang sesuai dengan tempat tinggal anda.


Sejarah Furniture di Indonesia


Sejarah furniture 


Dalam cerita yang beredar di masyarakat Jepara , dimana daerah ini dianggap sebagai daerah tempat hadir dan lahirnya Furniture atau Jepara di Indonesia . Menurut sejarah dahulu kala , kerajaan majapahit ( jawa Timur ) di pimpin oleh Raja Brawijaya . Raja mencari seorang Pemahat atau Pematung karena ia ingin membuat pahatan berbentuk istrinya tanpa busana . Maka sang Raja Pun akhirnya bertemu dengan Prabangkara atau yang dikenal juga dengan sebutan Joko Sungging . Raja Brawijaya menginginkan pahatan tersebut sebagai wujud cinta dan sayangnya kepada sang istri .

Sang pemahat tentu saja menganggap jika keinginkan sang raja merupakan hal yang mustahil karena tidak mungkin dia bisa melihat tubuh sang Ratu . Maka ia mulai memahat dan berimajinasi membayangkan sang Ratu . Ia pun bisa menyelesaikan perintah sang raja tersebut dalam waktu relatif singkat . Dia juga memberikan tambahan tahi lalat di tubuh sang Ratu .

Raja senang dengan karya Prabangkara tersebut. Dia ia lalu melihat hasil pahatannya . Dan segera setelah ia melihat tahi lalat yaang persis seperti yang terdapat pada tubuh sang Ratu maka Raja pun mulai murka . Ia menuduh Prabangkara langsung melihat sang ratu secara telanjang. Karena letak tahi lalat yang ia buat sama persis dengan tahi lalat yang dimiliki sang ratu . Raja cemburu dan menghukum Prabangkara dan membuangnya ke Gunung yang sekarang dikenal dengan nama Mulyoharjo di Jepara. Kemudian Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada warga yang ada di Jepara dan warga Jepara akhinya memiliki keterampilan untuk bertahan hidup dengan menghasilkan ukiran dan terus berlanjutan sampai sekarang.

Sumber : https://fabeliofurniture.com/sejarah-furniture/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar